All Posts By

Andrea Jelicic

Elitery Membantu Percepatan Transformasi Digital di Indonesia dengan Managed Cloud

Event DTI CX 2022 telah berjalan dengan baik dan lancar. Elitery mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua pihak yang terkait, baik dari tim Elitery dan sponsor yang sudah hadir dan ikut menyukseskan event ini.  Elitery akan terus membantu perkembangan teknologi digital di Indonesia melalui Cloud.

Mulai terapkan layanan Elite Managed Cloud agar bisnis Anda terus berkembang dan bersaing lebih kuat dibandingkan kompetitor Anda di Industri yang sama.Mulai konsultasikan kepada ahli IT kami yang profesional dalam mengelola cloud. Anda dapat menghubungi kami melalui www.elitery.com atau email ke [email protected]. Kami siap membantu Anda mencari solusi terbaik, skalabel dan fleksibel.

Launching Elitery dan 2Pedal

Elitery melakukan launching aktivitas kolaborasi dengan komunitas sepeda 2Pedal, dimana Elitery sesuai dengan misinya, untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi manusia, Elitery mendukung atlet sepeda 2Pedal ini agar terus berkembang dan menjadi SDM yang berguna bagi nusa dan bangsa di masa depan. Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Indra Dwiputra pada saat program launching kolaborasi Elitery x 2Pedal ini bahwa beliau melihat semangat atlet dan mentalitas atlet yang selalu konsisten, komitmen dan kerja keras, diharapkan SDM Elitery pun memiliki mentalitas yang sama seperti atlet atlet tersebut. Acara ditutup dengan peluncuran jersey dan sepeda Elitery dan foto bersama seluruh anggota komunitas dan Elitery.

Elitery Hadir dalam Event DTI CX 2022

Perhelatan Digital Transformation Indonesia (DTI) Conference & Expo secara resmi digelar. Pameran yang bertempat di Jakarta Convention Center (JCC Senayan) pada 3-4 Agustus 2022 ini menghadirkan peserta penyedia solusi teknologi dari berbagai industri. Acara dibuka oleh President Director Adhouse Clarion, Toreangga Poetra. Dalam pembukaannya, Toerangga Poetra mengatakan bahwa Indonesia saat ini memang membutuhkan transformasi digital secara cepat. Diharapkan dengan adanya Digital Transformation Indonesia Expo dapat mengakselerasi transformasi digital Indonesia.

Sejarah Perkembangan Cloud Computing

Cloud computing adalah istilah yang digunakan secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Dengan peningkatan eksponensial dalam penggunaan data yang menyertai transisi masyarakat ke abad digital 21, semakin sulit bagi individu dan perusahaan/organisasi untuk menjaga semua informasi, program, dan sistem penting mereka tetap aktif dan berjalan di server komputer internal. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah internet.

Sejarah perkembangan cloud computing sangat menarik. Semuanya dimulai dengan konsep sederhana: menggunakan server jarak jauh untuk menyimpan dan memproses data. Gagasan ini dengan cepat tertangkap, dan hari ini, cloud computing digunakan oleh bisnis dan individu di seluruh dunia.

Sejarah Cloud computing dapat ditelusuri kembali ke tahun 1960-an

Sejarah perkembangan Cloud computing telah dimulai sejak tahun 1960-an. Sementara Cloud computing seperti yang kita kenal sekarang ini belum pernah terdengar sebelumnya, para ilmuwan komputer pada tahun 60-an tahu bahwa harus ada cara yang lebih efisien untuk menyimpan dan berbagi data. Hal ini mengarah pada eksperimen dengan cara-cara untuk mengakses sumber daya dari jarak jauh, yang akhirnya menjadi cloud computing. Cloud computing sekarang digunakan oleh organisasi dari semua ukuran dan memungkinkan file untuk diakses dan diedit dari mana saja dan kapan saja. Sungguh menakjubkan seberapa jauh cloud computing telah berkembang dari awal mulanya yang sederhana pada tahun 1960-an, tetapi tidak heran mengingat betapa efisien dan hemat biaya layanan cloud dibandingkan dengan pengaturan tradisional.

Aplikasi komersial pertama dari Cloud Computing bernama Salesforce

Cloud computing telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi ini tidak terjadi pada semua orang. Baru pada tahun 1999 aplikasi komersial pertama diluncurkan dalam sejarah teknologi. Perusahaan itu, Salesforce, mengubah cara bisnis beroperasi saat ini dengan menyediakan kapasitas penyimpanan tak terbatas dan sistem terpusat bagi pelanggan. Hal ini memungkinkan para profesional di seluruh dunia untuk menyimpan data secara online yang dapat diakses di beberapa perangkat, memberi mereka lebih banyak waktu untuk fokus pada bisnis inti mereka tanpa mengkhawatirkan pencadangan dan pembaruan keamanan setiap beberapa bulan atau lebih.

Munculnya Perusahaan berbasis Cloud Computing

Pada tahun 2002, Amazon merevolusi dunia layanan ritel berbasis web dengan solusi inovatif untuk masalah umum yaitu kapasitas komputer yang kurang dimanfaatkan. Dengan memanfaatkan infrastruktur cloud, Amazon mampu menggunakan kapasitas komputer mereka secara lebih efisien daripada sebelumnya. Hal ini memicu gelombang organisasi besar yang mengikuti jejaknya, yang mengarah pada peluncuran Amazon Web Services (AWS) pada tahun 2006. AWS menyediakan berbagai layanan berbasis cloud termasuk penyimpanan, komputasi, dan artificial intelligence, seperti melalui platform Amazon Mechanical Turk. Selain itu, pengguna dapat memanfaatkan Elastic Compute Cloud (EC2), yang memungkinkan mereka untuk menyewa komputer virtual dan menjalankan program dan aplikasi mereka sendiri pada server AWS tanpa harus membeli atau memelihara perangkat keras mereka sendiri.

Baca Juga : Simak Beberapa Fitur Unggulan dari Amazon Elastic Compute Cloud

Pada tahun 2006, Google meluncurkan layanan Google Docs mereka dengan integrasi dua produk – Google Spreadsheets dan Writely. Writely menawarkan kepada pengguna kemampuan untuk menyimpan dokumen, mengeditnya, dan mentransfernya ke sistem blogging yang kompatibel dengan Microsoft Word. Di sisi lain, Google Spreadsheet diakuisisi dari 2 teknologi web pada tahun 2005 dan menyediakan program berbasis internet bagi pengguna untuk mengembangkan, memperbarui, dan mengedit spreadsheet serta berbagi data secara online. Ini kemudian ditingkatkan melalui penggunaan teknologi Ajax yang membuatnya kompatibel dengan Microsoft Excel dan memungkinkan spreadsheet disimpan dalam format HTML. Dengan kombinasi alat ini, Google Docs merevolusi cara orang membuat dan mengelola dokumen secara online.

Baca Juga : Google Workspace Memudahkan Kolaborasi Kerja Jadi Lebih Efektif

Cloud Computing digunakan oleh bisnis dari semua ukuran, mulai dari startup kecil hingga perusahaan besar

Cloud computing telah membuat kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan kemungkinan futuristiknya terus berkembang. Kita sudah melihat munculnya penyimpanan yang lebih aman, layanan komputasi, alat kolaborasi, dan banyak lagi aplikasi lainnya. Meskipun cloud computing mungkin memiliki awal yang lambat, mudah untuk melihat bahwa ada lebih banyak lagi yang akan terjadi. Dengan memanfaatkan kemampuan teknologi mutakhir seperti pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan, bisnis dapat meningkatkan efisiensi sekaligus menurunkan biaya. Saat komputasi bergerak menuju cloud dan menjauh dari model komputasi tradisional, tidak akan ada kekurangan aplikasi dan layanan inovatif yang tersedia. Cloud computing menawarkan kemungkinan yang menarik untuk semua jenis industri dan sepertinya masa depan komputasi akan lebih cerah dari sebelumnya.

Pada akhirnya, munculnya cloud computing telah merevolusi cara kita menggunakan teknologi saat ini. Dari struktur perusahaan besar hingga startup kecil, cloud computing menawarkan cara yang nyaman dan mudah bagi bisnis untuk mengakses dan bersaing dengan data dengan kecepatan cahaya. Ini hanyalah salah satu contoh betapa cepatnya bidang ini bergerak menuju kemajuan yang menarik karena aplikasi, layanan, dan program baru dikembangkan setiap saat. Karena cloud computing terus meningkat popularitasnya, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak ide inovatif yang membuahkan hasil, memposisikan kita untuk mengalami era baru kemampuan teknologi yang tak terbayangkan dalam hidup kita. Masa depan cloud computing tentu terlihat cerah dan tidak diragukan lagi akan merevolusi dunia bisnis.

Apa itu Cloud Server? Inilah Pengertian dan Keunggulannya

Pentingnya untuk menjaga keamanan dan jaminan penyimpanan data bagi semua orang, terutama bagi perusahaan yang menyimpan banyak data penting. Kehilangan atau kerusakan data dapat menjadi kerugian besar.

Untuk mengatasi masalah ini, banyak perusahaan teknologi seperti Google Cloud dan AWS kini menawarkan solusi berupa Cloud Server sebagai media penyimpanan dan pengolahan data yang praktis dan dapat diakses dari mana saja. Simak pengertian, cara kerja serta keunggulan dari Cloud server berikut ini.

Apa yang Dimaksud dengan Cloud Server?

Cloud server adalah jenis server yang menyediakan layanan hosting di internet atau “cloud”. Ini berarti bahwa Anda dapat mengakses dan menggunakan server tersebut dari mana saja dengan koneksi internet yang stabil. Server cloud berperan seperti server fisik, menyimpan data dan menjalankan aplikasi. Karena layanan cloud di-hosting oleh penyedia pihak ketiga, penyedia menyediakan sumber daya komputasi melalui jaringan, biasanya melalui internet.

Server cloud dibuat dengan menggunakan perangkat lunak virtualisasi (dikenal sebagai hypervisor) untuk membagi server fisik menjadi beberapa server virtual. Hypervisor mengabstraksikan daya pemrosesan server dan menyatukannya, membuat server virtual.

Bagaimana Cara Kerja Cloud Server?

Pada dasarnya Cloud server  bekerja dengan cara yang mirip dengan server tradisional. Perbedaanya adalah Cloud Server memungkinkan para pengguna untuk mengakses server melalui internet dan menggunakannya untuk menyimpan dan mengelola data, menjalankan aplikasi, dan melakukan banyak hal lainnya yang biasanya dilakukan dengan menggunakan server fisik.

Cloud server biasanya dikelola oleh sebuah perusahaan layanan cloud computing, yang bertanggung jawab untuk menjaga server tersebut tetap berjalan dengan baik dan tersedia untuk digunakan oleh para penggunanya. Dengan menggunakan cloud server, pengguna dapat mengakses komputasi dan penyimpanan yang scalable dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat menyesuaikan kapasitas server sesuai dengan kebutuhan mereka.

Layanan Apa Saja yang Dapat Dilakukan Oleh Cloud Server?

Cloud server dapat digunakan untuk melakukan banyak layanan yang biasanya dilakukan dengan menggunakan server fisik. Beberapa contoh layanan yang dapat dilakukan oleh cloud server antara lain:

  • 1. Menyimpan dan mengelola data
  • 2. Menjalankan aplikasi
  • 3. Menyediakan web hosting
  • 4. Melakukan pemrosesan data dan analitik
  • 5. Menyediakan platform untuk mengembangkan aplikasi
  • 6. Menyediakan layanan komputasi yang scalable dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.

Cloud server juga dapat digunakan oleh perusahaan untuk menyimpan dan mengelola data mereka secara efisien, menjalankan aplikasi bisnis, dan melakukan banyak hal lainnya yang membutuhkan komputasi dan penyimpanan yang scalable. Dengan menggunakan cloud server, perusahaan dapat mengurangi biaya perangkat keras dan software, serta mempermudah pengelolaan dan pemeliharaan server mereka.

Jenis-Jenis Cloud Server

Ada beberapa jenis cloud server yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda. Beberapa jenis cloud server yang biasa digunakan antara lain:

Public cloud

Cloud server jenis ini disediakan oleh sebuah perusahaan layanan cloud computing yang dapat diakses oleh publik. Pengguna dapat mengakses cloud server ini melalui internet dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan mereka. Public cloud biasanya digunakan oleh perusahaan yang ingin menghemat biaya perangkat keras dan software, serta mempermudah pengelolaan dan pemeliharaan server.

Private Cloud

Cloud server jenis ini disediakan oleh sebuah perusahaan untuk digunakan oleh anggota perusahaan tersebut saja. Private cloud biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki kebutuhan komputasi dan penyimpanan yang tinggi, serta ingin menjaga kerahasiaan data mereka. Private cloud biasanya dikelola oleh perusahaan sendiri atau dengan bantuan sebuah perusahaan layanan cloud computing.

Hybrid Cloud

Cloud server jenis ini menggabungkan public cloud, private cloud, dan juga on-premise, sehingga pengguna dapat mengakses server yang terhubung ke public cloud, private cloud, dan on-premise secara bersamaan. Hybrid cloud biasanya digunakan oleh perusahaan yang ingin mengakses komputasi dan penyimpanan yang scalable dari public cloud, serta menjaga kerahasiaan data mereka di private cloud. Hybrid cloud biasanya dikelola oleh perusahaan sendiri atau dengan bantuan sebuah perusahaan layanan cloud computing.

Baca Juga : Mengenal Perbedaan Antara Private Cloud, Public Cloud, dan Hybrid Cloud

Kelebihan dari Cloud Server

Cloud server memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang populer bagi para pengguna. Beberapa kelebihan utama dari cloud server antara lain:

Menghemat Biaya

Cloud server memungkinkan para pengguna untuk menghemat biaya perangkat keras dan software, serta mempermudah pengelolaan dan pemeliharaan server. Cloud server biasanya disediakan oleh perusahaan layanan cloud computing, sehingga pengguna hanya perlu membayar sejumlah biaya sewa bulanan untuk menggunakan server tersebut.

Skalabilitas Tinggi

Cloud server dapat diubah sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga pengguna dapat menambah atau mengurangi kapasitas server sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan demikian, pengguna dapat mengoptimalkan kapasitas server sesuai dengan kebutuhan mereka, tanpa perlu membeli perangkat keras dan software tambahan.

Aksesibilitas

Cloud server dapat diakses dari mana saja yang memiliki koneksi internet, sehingga pengguna dapat mengakses dan mengelola data mereka kapan saja dan di mana saja.

Keamanan Terjamin

Cloud server biasanya dikelola oleh sebuah perusahaan layanan cloud computing yang memiliki pengalaman dan teknologi untuk menjaga keamanan server. Dengan demikian, data yang disimpan di cloud server biasanya lebih aman daripada data yang disimpan di server fisik.

Kolaborasi dengan Tim

Cloud server memungkinkan para pengguna untuk berkolaborasi secara online, sehingga mereka dapat bekerja sama dan mengelola data bersama secara efisien. Dengan demikian, cloud server dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka.

Tips dan Panduan Migrasi ke Cloud Server

Itulah beberapa pengertian dan keunggulan dari Cloud Server. Kehadiran inovasi ini telah memberi kemudahan bagi pengguna untuk menghindari kehilangan data. Selain itu, kelebihan cloud server yang memungkinkan pengguna untuk mengakses server dari mana saja juga menjadi faktor yang membuat penyimpanan ini semakin populer.

Jika bisnis Anda belum beralih menggunakan cloud computing karena kurangnya Tim IT untuk mengelolanya atau kurangnya SDM yang mengerti semua fasilitas, layanan dan tools dalam cloud. Jangan khawatir, kami telah membuat panduan lengkap yang berisi 5 tahapan migrasi Cloud mulai dari penilaian kesiapan, perencanaan, desain, pelaksanaan dan pengoptimalan. Semua panduan tersebut untuk membantu Anda menentukan langkah yang tepat selama migrasi ke Cloud.

Mengenal Cara Kerja Cloud Networking

Cloud sudah menjadi kebutuhan bagi banyak bisnis. Cloud networking menjadi salah satu komponen dalam teknologi cloud. Tetapi apa sebenarnya apa Cloud networking itu dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel kali ini akan membahas lebih detail mengenai pengertian cloud networking dan bagaimana hal itu dapat menguntungkan bisnis Anda.

Apa itu Cloud Networking?

Cloud networking adalah praktik menghubungkan infrastruktur cloud perusahaan, aplikasi, dan pengguna. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan komunikasi, kolaborasi, dan operasi secara keseluruhan. Cloud networking memanfaatkan teknologi berbasis cloud seperti virtual private networks (VPN) atau software-defined wide area networks (SDWAN).

Cloud networking fokus pada kemampuan pelanggan cloud atau penyedia layanan cloud untuk merancang, mengkonfigurasi, dan mengelola jaringan dasar dalam layanan cloud. Ini memungkinkan pergeseran pengelolaan jaringan, kontrol, dan konektivitas data dari on-premise ke infrastruktur cloud.

Sumber daya atau layanan jaringan yang dapat di-host di cloud meliputi:

  • 1. Perangkat lunak pengelolaan jaringan
  • 2. Konektivitas
  • 3. Router virtual
  • 4. Firewall
  • 5. Pembagian beban
  • 6. Bandwidth
  • 7. Content Delivery Network (CDN)
  • 8. Virtual Private Network (VPN)
  • 9. Domain Name System (DNS)

Perbedaan Cloud Networking dan Cloud Computing

Cloud networking dan cloud computing adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya berhubungan dengan teknologi cloud. Cloud computing adalah metode untuk mengakses sumber daya komputasi, seperti komputasi, penyimpanan, dan aplikasi, melalui internet. Cloud computing memungkinkan pengguna untuk mengakses sumber daya tersebut tanpa harus memiliki infrastruktur fisik sendiri.

Baca Juga : Mengenal Secara Lengkap Tentang Cloud Computing: Pengertian, Tipe, dan Fungsi

Sedangkan cloud networking adalah metode untuk mengelola dan mengoptimalkan jaringan komputer melalui internet. Cloud networking memungkinkan pengguna untuk mengakses jaringan melalui cloud, seperti mengelola firewall, router virtual, dan layanan konektivitas melalui cloud.

Jadi, cloud computing menyediakan akses pada sumber daya komputasi, sementara cloud networking menyediakan akses pada sumber daya jaringan.

Jenis dari Cloud Networking

1. Cloud-enabled networking 

Merupakan metode Cloud Networking di mana arsitektur jaringan berada di tempat pelanggan, tetapi sebagian atau seluruh sumber daya jaringan lain yang digunakan untuk pengelolaan berada di cloud. Misalnya, infrastruktur jaringan inti, seperti pengiriman paket dan routing, akan tetap berada di tempat, sementara layanan seperti pengelolaan jaringan, monitoring, dan perawatan keamanan jaringan mungkin berada di cloud.

2. Cloud-based networking

Merupakan metode lain di mana seluruh jaringan didasarkan pada cloud. Proses ini digunakan untuk mengaktifkan konektivitas antara sumber daya dan aplikasi yang diimplementasikan di Cloud.

Cara Kerja Cloud Networking

Secara umum, arsitektur jaringan cloud harus memberikan pengelolaan, kontrol, dan visibilitas yang terpusat. Jaringan cloud dibuat menggunakan layanan berbasis cloud dan akan ditetapkan dengan cara yang berbeda tergantung pada jenis layanan cloud yang digunakan. Misalnya, dengan private cloud, arsitek memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam desain keseluruhan. Hal ini karena penyedia layanan cloud sepenuhnya mengelola perangkat keras dan perangkat lunak di mana cloud dibangun.

Untuk Public cloud, pelanggan hanya dapat mengontrol dan mengelola jaringan dalam implementasi Infrastructure as a service (IaaS). Dengan layanan perangkat lunak (SaaS) dan Platform as a service (PaaS), pelanggan tidak memiliki kontrol atas fungsi jaringan, karena sepenuhnya dikelola oleh penyedia layanan. Jika organisasi perlu mengkonfigurasi aspek jaringan mereka dalam cloud publik, IaaS adalah pilihan terbaik mereka.

Organisasi mungkin juga memilih untuk beroperasi dalam arsitektur cloud hybrid. Artinya, beberapa aplikasi, data, dan layanan berada di tempat, sementara yang lain dipindahkan ke penyedia layanan IaaS. Skenario ideal bagi organisasi dengan metode ini adalah menirukan ruang alamat IP jaringan, kebijakan, dan prosedur yang sudah ditentukan di data center mereka sendiri.

Beberapa bisnis bahkan dapat melakukan langkah lebih jauh dengan menggunakan beberapa penyedia layanan cloud dalam arsitektur multi-cloud. Simetri di antara cloud sangat penting dalam metode ini, baik dari perspektif operasional maupun pengelolaan cloud. Organisasi yang bergerak ke arah multi-cloud harus mampu mengelola routing, daftar akses, pembagian beban, dan fungsi jaringan lainnya, tidak peduli di cloud mana mereka berada. Alat pengelolaan multi-cloud harus dibangun dengan tujuan tertentu untuk menciptakan lapisan perangkat lunak antara cloud privat dan publik, yang menyembunyikan perbedaan dasar dalam pengelolaan konfigurasi. Opsi multi-cloud jauh lebih kompleks dibandingkan opsi lainnya.

Manfaat dan Tantangan dari Cloud Networking

Manfaat dari cloud networking meliputi:

  • 1. Scalability

  • Cloud networking dapat di skala sesuai kebutuhan, sehingga dapat menyesuaikan dengan pertumbuhan atau perubahan dalam organisasi.
  • 2. Flexibility

  • Cloud networking memungkinkan organisasi untuk mengubah konfigurasi jaringan dengan cepat dan mudah.
  • 3. Cost-efficiency

  • Cloud networking dapat mengurangi biaya dengan mengoutsourcing infrastruktur jaringan dan pengelolaan jaringan ke penyedia layanan cloud.
  • 4. Remote access

  • Cloud networking memungkinkan akses jarak jauh ke jaringan organisasi, sehingga memungkinkan para karyawan untuk bekerja dari mana saja.

Beberapa tantangan dari cloud networking meliputi:

  • 1. Keamanan

  • Cloud networking menimbulkan risiko keamanan yang lebih besar karena data dan jaringan organisasi di-host di luar premis.
  • 2. Ketergantungan pada koneksi internet

  • Cloud networking sangat tergantung pada koneksi internet yang stabil dan cepat.
  • 3. Keterbatasan dalam kontrol

  • Organisasi mungkin kehilangan kontrol atas jaringan dan sumber daya jaringan karena mengoutsource ke penyedia layanan cloud.
  • 4. Biaya tambahan

  • Organisasi mungkin harus menanggung biaya tambahan untuk menggunakan layanan cloud networking.

Pemintaan Cloud yang Tinggi, 3 Tahun Kedepan 70% Perusahaan Akan Beralih ke Infrastruktur Cloud

Mendorong percepatan revolusi Industri 4.0, peningkatan permintaan infrastruktur digital termaksud layanan terkait Cloud sangat tinggi dan semakin tak terhindar. Pemenuhan kebutuhan Cloud ini menjadi pondasi yang kuat dalam mewujudkan transformasi digital di Indonesia.

Dengan merealisasikan hal tersebut, penyedia IaaS, termaksud Hyperscales menjadi peluang besar di pasar industri Indonesia.

Menurut sebuah riset studi layanan Cloud secara global yang dilakukan oleh The Hackett Group menyatakan bahwa lebih dari 1.000 organisasi dan lebih dari 4.000 aplikasi, 70% diantaranya akan mengadopsi infrastruktur teknologi berbasis cloud dalam dua hingga tiga tahun kedepan. Perusahaan ini melihat efisiensi dalam biaya infrastruktur teknologi sebesar 12%. Beberapa manfaat lainnya termasuk:

– Peningkatan 36% dalam waktu pengembangan aplikasi dan inovasi
Efisiensi waktu sejumlah 45% dalam perilisan fitur dan fungsionalitas produk baru
– Pengurangan 53% dalam waktu untuk mendapatkan insight dan data
Total penurunan 44% dalam insiden keamanan siber dan infrastruktur penting lainnya
– Dan pengurangan rata-rata 52% dalam waktu henti (down-time)

Manfaat paling signifikan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pengurangan 37% dalam biaya infrastruktur teknologi dan rata-rata peningkatan 15% pada setiap aspek di dalam suatu perusahaan atau bisnis.

Pemimpin Divisi Digital Hackett Group, Michael Fuller, mengatakan: “Studi ini dirancang untuk melihat dan mampu mengukur manfaat dari perpindahan ke teknologi cloud dan memaksimalkan manfaat infrastruktur cloud. Dan hasilnya jelas menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan teknologi cloud mampu memberikan nilai strategis yang luas.

Ini tentang keamanan yang lebih baik, peningkatan kecepatan, kualitas, dan kelincahan. Yang terbaik, migrasi cloud dapat menjadi fondasi yang memungkinkan perusahaan meningkatkan produk dan layanan mereka dengan cepat.”

Hackett Group merilis studi dan riset tersebut sebagai bagian dari peluncuran Assesment Layanan Cloud, layanan ini dirancang untuk membantu perusahaan memahami cara mengoptimalkan pengelolaan aplikasi saat ini di cloud dan migrasi ke cloud di masa mendatang.

Berdasarkan hasil riset tersebut, Elitery telah berinovasi menyediakan layanan cloud dengan dukungan tim IT yang profesional dan bersertifikat Internasional sehingga mampu menghadirkan keandalan layanan serta mengedepankan teknologi mutakhir dengan harga paling terjangkau.

PT. Data Sinergitama Jaya atau yang dikenal Elitery sebagai Managed Cloud Services terbaik di Indonesia, fokus menyediakan layanan Cloud seperti Infrastruktur as a Service mulai dari layanan private cloud, public cloud, multi cloud, hingga hybrid cloud dan juga termasuk layanan untuk managed services dan gratis konsultasi.

Elitery memberikan komitmen SLA 99,9 persen dengan support premium 24/7 siap membantu bisnis Anda kapan pun. Apapun layanan Cloud bisnis Anda, percaya managed cloudnya bersama kami yang sudah menjadi partner resmi dari provider cloud kelas dunia seperti Amazon Web Service (AWS), Google Cloud, Azure dan Huawei Cloud.

Jangan tunda lagi, segera konsultasikan cloud journey bisnis Anda secara gratis kepada kami. Kunjungi website resmi kami di www.elitery.com untuk mengenal setiap produk dan layanan kami yang dapat membantu bisnis Anda bertransformasi secara digital.

Sumber: https://www.thehackettgroup.com/news/cloud-services-study-results/

Apa itu Aplikasi berbasis cloud? Simak Keunggulannya

Aplikasi berbasis cloud adalah program perangkat lunak yang di-host dan dikelola di lingkungan komputasi cloud. Aplikasi ini dapat diakses melalui browser web atau perangkat seluler, yang berarti aplikasi ini dapat digunakan kapan saja, di mana saja. Aplikasi berbasis cloud memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan penghematan biaya kepada pengguna dibandingkan dengan solusi on-premise tradisional. Mereka juga menawarkan kemampuan kolaborasi yang lebih baik dan memungkinkan pengguna mengakses data mereka dari lokasi mana pun.

Banyak industri yang mulai mengubah sistemnya memakai software atau aplikasi berplatform Cloud. Sebagian industri mengambil keputusan untuk pindah ke Cloud guna memungkinkan industri mereka akan berkembang lebih maju. Mari mengenal aplikasi berbasis cloud dan keunggulannya!

Apa itu Aplikasi Berbasis Cloud?

Cloud computing atau komputasi awan adalah pemanfaat dari beberapa perangkat komputer. Istilah ini merujuk pada bentuk infrastruktur dari fisik yang kemudian dialihkan ke internet, tentu saja sifatnya online. Jadi, cloud computing adalah teknologi yang mengelola pemrosesan sistem daya komputasi via jaringan internet dengan menghubungkan satu komputer dan komputer lainnya.

Baca Juga : Apa Itu Cloud Backup dan Disaster Recovery?

Aplikasi berbasis cloud adalah program perangkat lunak yang berjalan di internet, bukan di komputer dan server lokal. Aplikasi ini menyimpan data, aplikasi, dan sumber daya lainnya di server jarak jauh yang diakses melalui internet. Aplikasi berbasis cloud menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, dan penghematan biaya yang lebih besar kepada bisnis dibandingkan dengan aplikasi tradisional di tempat.

Banyak aplikasi yang sudah menerapkan teknologi Cloud karena beberapa keunggulannya untuk menunjang operasional aplikasi tersebut. Simak keuntungan dan contoh dari aplikasi berbasis Cloud berikut ini.

4 Keuntungan Aplikasi Berbasis Cloud

1. Penyimpanan Data Lebih Aman

Penyedia layanan Cloud seperti Google Cloud dan AWS memiliki infrastruktur penyimpanan yang aman dan handal. Data akan disimpan di beberapa server yang di enkripsi dengan baik serta memiliki strategi penanggulangan bencana. Strategi ini membuat data Anda tidak akan hilang atau terhapus apabila terjadi bencana.

2. Skalabilitas Tinggi

Teknologi cloud dapat menyesuaikan kebutuhan dari aplikasi dan pengguna. Skalabilitas di sini mengacu pada proses menangani permintaan yang meningkat atau menurun pada sistem. Salah satunya adalah dari sisi penyimpanan. Tidak seperti penyimpanan konvensional atau fisik (hdd, flash disk), Cloud sudah dirancang untuk menangani penyimpanan besar sesuai kebutuhan dari pengguna.

Di sisi lain teknologi Cloud juga menyesuaikan resource dari suatu aplikasi, misalkan di hari biasa rata-rata pengguna ada 2 ribu pengguna, namun di hari berikutnya ada lonjakan trafik sebesar 10 ribu pengguna. Cloud dapat menangani permintaan dari sistem dengan handal dan efisien.

3. Dapat Diakses Di Mana Saja

Dengan teknologi Cloud memungkinkan Anda untuk bekerja di mana saja dan mengakses data dari berbagai platform dan perangkat apa pun. Maraknya tren pekerjaan WFH semenjak pandemi Covid-19, teknologi Cloud sudah banyak membantu pekerja dan tim untuk berkolaborasi di manapun, kapan pun dengan jarak yang jauh.

4. Meningkatkan Efisiensi Bisnis

Manfaat lain dari cloud yaitu membuat bisnis lebih efisien, Anda tidak butuh khawatir perihal biaya infrastruktur jaringan, dukungan untuk teknologi terbaru ataupun kemungkinan server Anda sendiri, semua teknologi komputer di cloud disediakan serta lebih besar saat ini dari provider cloud.

Cloud membuat bisnis Anda lebih irit biaya dan kompetitif untuk menjangkau pasar yang lebih besar. Hal ini membuat disrupsi tidak terbendung, di mana industri konvensional cepat ataupun lambat akan digantikan oleh startup platform digital yang memulai dari kecil serta menggunakan cloud.

Contoh Aplikasi Berbasis Cloud

Ada beberapa aplikasi berbasis cloud yang sering digunakan selain Google Drive. Anda bisa memilih satu di antaranya untuk digunakan dalam urusan pekerjaan.

1. Dropbox

Dropbox merupakan salah satu platform online dengan fitur penyimpanan awan. Platform ini telah memiliki sebanyak 400 juta orang pengguna yang mana 200 ribu di antaranya dari kalangan bisnis. Layanan ini dapat diakses menggunakan alamat resmi dari Dropbox. Pada pendaftaran pertama, Anda akan mendapatkan kapasitas penyimpanan gratis sebesar 2GB.

2. Adobe Creative Cloud

Layanan aplikasi berbasis cloud lainnya adalah Adobe Creative Cloud. Platform ini menyediakan fitur guna memudahkan akses untuk berbagai program khusus desain grafis, pengembangan web, fotografi dan lainnya.

3. Hubspot

HubSpot adalah penyedia perangkat lunak pemasaran populer yang menawarkan solusi untuk segala hal mulai dari otomatisasi pemasaran, hingga media sosial dan pemasaran email. Plaftorm ini menggunakan infrastruktur dari Amazon Web Service yang terletak di region Amerika dan Jerman.

4. Slack

Platform berbasis awan yang satu ini memiliki fitur kolaborasi dan komunikasi antar tim. Anda dapat menggunakan layanan dari Slack secara gratis maupun berbayar sesuai dengan paket langganan yang dipilih.

5. Google Workspace

Kerja tim Anda akan terasa lebih ringan dengan memanfaatkan fitur Google workspace yang merupakan salah satu produk berbasis Cloud dari Google. Fitur yang disediakan oleh workspace antara lain email bisnis, dokumen, kalender dan penyimpanan cloud Drive. Teknologi workspace ini dirancang untuk kerja tim dimanapun dan kapanpun. Dokumen dan cloud dari workspace dapat diamankan dengan sandi dan laporan keamanan khusus.

6 Pemanfaatan Sistem Cloud Computing dalam Dunia Pendidikan

Cloud computing telah menguasai berbagai sektor industri salah satunya dalam ranah pendidikan. Hal yang paling ditonjolkan pada cloud computing adalah kemudahan aksesnya. Sangat sesuai dengan mobilitas pendidikan sekarang yang sudah serba digital. Apalagi sejak pandemi, cloud computing terlihat jelas betapa sekolah memang harus memilikinya.

Dari peningkatan aksesibilitas, pengurangan biaya, dan peningkatan kolaborasi, cloud adalah sumber yang baik bagi pendidik dan siswa. Institusi pendidikan memanfaatkan cloud untuk meningkatkan konektivitas antara sekolah dan siswa mereka. Ini adalah perjalanan dari yang dulunya memakai sistem penyimpanan floppy disk dan buku teks berat yang ketinggalan zaman beralih ke cloud.

Pemanfaatan Sistem Cloud Computing dalam Dunia Pendidikan

1. Bisa Menyelenggarakan Kelas Online

Pelajaran online yang kita lakukan lewat aplikasi, tidak akan bekerja bila tidak ada software berbasis cloud. Teknologi komputasi awan bahkan bisa disebut sebagai penyelamat saat era pandemi waktu itu. Kelas offline yang ditiadakan bisa diganti menjadi kelas online berkat teknologi cloud computing ini. Selain kelas online, aplikasi belajar digital hingga Learning Management System (LMS) juga bisa digunakan berkat adanya teknologi cloud tersebut.

2. Bisa Menggunakan Metode Belajar Modern

Beberapa jenis metode belajar modern seperti hybrid learning, blended learning hingga flipped classroom dapat dilakukan berkat adanya cloud computing. Selain itu para pendidik sekarang dapat berbagi catatan dan rencana pelajaran dengan cepat dan efisien. Kita tidak harus lagi menggunakan buku teks yang berat dan ketinggalan zaman. Ini juga memungkinkan siswa untuk mengakses berbagai sumber daya, seperti nilai, formulir diskusi, dan bahkan daftar kelas.

3. Hemat Biaya

Penerapan cloud computing dapat menghemat biaya yang dikeluarkan siswa dan sekolah. Bagi siswa, mereka tidak harus membeli buku cetak. Mereka bisa mengakses pelajaran lewat perangkat mereka, mengunduh buku digital atau video penjelasan terkait materi yang dipelajari. Sementara untuk sekolah, mereka bisa lebih hemat waktu, tenaga dan tidak mengeluarkan uang untuk data-data fisik dan menghemat biaya terkait operasional dan pemeliharaan IT.

4. Mengurangi Kebutuhan Perangkat Keras atau Hardware

Cloud computing memudahkan siswa yang akan menyimpan file untuk pelajaran mereka di laptop pribadi atau penyimpanan data eksternal (hardware). Mereka bisa menggunakan penyimpanan cloud, yang membuat siswa maupun pendidik mengakses materi pembelajaran mereka tanpa khawatir kekurangan penyimpanan. Mereka juga bisa membukanya kapanpun dan di manapun.

5. Bisa Digunakan Oleh Banyak Orang Tanpa Kendala

Jumlah siswa pada setiap sekolah itu banyak, bisa ratusan hingga ribuan. Yang mengagumkan adalah cloud computing dapat digunakan oleh banyak orang tanpa memberikan banyak kendala. Selain kapasitas penyimpanan tidak terbatas, bisa diakses dari perangkat apa saja, bisa digunakan kapan saja dan di mana saja dan ia juga bisa dipakai oleh banyak orang sekaligus.

6. Keamanan Data Terjamin Jika Menggunakan Cloud Computing

Menyimpan data di komputer internal memiliki risiko diretas. Data kemungkinan bisa hilang jika Anda hanya menyimpannya di komputer internal. Beda jika di cloud computing, kecil resiko data hilang karena keamanan data di sana bagus.

Apa itu Cloud Engineer? Inilah Pengertian, Jenis, Skill yang Dibutuhkan

 

Apabila membahas tentang cloud dan pengembangannya, maka pasti tidak bisa terlepas dari adanya cloud engineer. Pasalnya, cloud engineer ini merupakan orang yang bertugas dalam suatu sistem cloud.

Seperti diketahui, sekarang ini sistem cloud semakin berkembang ke arah yang baik. Hal itu tidak lain karena memang kehadiran cloud ini dapat memudahkan jenis pekerjaan yang berdasar data non-fisik.

Lalu, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan cloud engineer itu? Nah, untuk mengetahui tentang hal tersebut, Anda bisa mencari tahunya lewat beberapa ulasan selengkapnya yang terdapat di bawah ini.

 

Apa Itu Cloud Engineer?

Cloud engineer merupakan seorang profesional pada bidang teknologi informasi yang mempunyai tanggung jawab secara teknis tentang cloud computing. Secara teknis, cloud engineer ini mempunyai peranan juga di dalam manajemen, perencanaan, desain, dukungan, serta pemeliharaan.

Cloud engineer mencakup beberapa posisi spesifik dalam teknis seperti cloud software engineer, cloud security engineer, network engineer, cloud system engineer, dan juga cloud architect. Biasanya, posisi ini dibutuhkan pada perusahaan berbasis cloud untuk pengolahan data.

Seorang cloud engineer ini mempunyai beberapa tugas umum seperti mengikuti dan membuat praktik terbaik untuk mengamankan jaringan pada institusi. Sementara peranan utamanya adalah mengembangkan bahasa script, background perancangan layanan cloud, dan pengembangan perangkat lunak.

 

Jenis Cloud Engineer

Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis dari cloud engineer tersebut dan juga tugas yang dimilikinya:

1. Cloud Architect

Cloud engineer yang punya spesialisasi dalam pengelolaan infrastruktur cloud. Tugas dari posisi ini adalah melakukan pengawasan arsitektur, penerapan aplikasi, dan konfigurasi pada cloud.

2. Cloud Software Developer

Jenis ini mempunyai peranan dalam pembangunan serta pemeliharaan fitur dan fungsi dari basis data, perangkat lunak, sampai dengan pemeliharaan aplikasi di teknologi cloud.

3. Cloud Security Engineer

Jenis cloud engineer ini mempunyai tugas untuk memelihara dan membangun fitur terkait keamanan platform serta aplikasi yang berbasis cloud

4. Cloud Administrator

Jenis ini mempunyai spesialisasi di pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak yang berhubungan dengan layanan berbasis cloud.

5. Cloud Network Engineer

Jenis cloud engineer ini mempunyai peran khusus dalam mengelola dan mendukung infrastruktur jaringan sampai dengan jaringan klien dengan pihak penyedia layanan cloud.

6. Cloud Automation Engineer

Jenis yang terakhir ini adalah pengembang cloud yang berfokus pada otomatisasi, integrasi sistem, dan juga jaringan cloud secara holistik.

 

Skill yang Dibutuhkan Seorang Cloud Engineer

Untuk menjadi seorang cloud engineer tentunya dibutuhkan skill khusus terkait hal teknis. Nah, bagi Anda yang tertarik menjadi cloud engineer, maka paling tidak menguasai berbagai skill seperti berikut ini.

1. Pemrograman

Skill pertama yang harus dimiliki untuk menjadi cloud engineer adalah kemampuan dalam pemrograman terkait sistem cloud computing. Biasanya, skill ini meliputi pemahaman tentang bahasa pemrograman seperti Java, SQL, PHP, .NET, dan lain-lain.

2. Jaringan Virtual

Berikutnya, skill dalam bidang jaringan virtual juga dibutuhkan oleh cloud engineer. Lebih baik lagi jika Anda mengetahui tentang fungsi manajemen pada jaringan umum.

3. Skill Basis Data

Kemampuan lain yang wajib dimiliki oleh cloud engineer adalah tentang basis data. Lebih teknis lagi, basis data di sini maksudnya adalah dalam kemampuan manajemen basis data dan pengetahuan mengenai MySQL serta berbagai tools terkait lainnya.

4. DevOps

Memahami DevOps juga diperlukan karena hal itu merupakan kerangka populer dalam rekayasa cloud. Salah satu penyedia DevOps yang terbaik adalah dari Amazon Web Services (AWS).

5. Linux

Pemahaman yang baik tentang operasi sistem Linux juga menjadi bekal wajib untuk menjadi cloud engineer. Hal itu karena Linux merupakan OS yang dipakai dalam proses pengembangan cloud.

6. Keamanan dan Pemulihan

Dikarenakan cloud merupakan salah satu bentuk aset yang berharga, maka keamanan serta pemulihan yang dimiliki harus mumpuni. Oleh karena itu, skill tentang keamanan dan pemulihan sistem cloud harus dimiliki oleh cloud engineer.

7. Pemahaman Tentang Penyedia Cloud

Mempunyai pemahaman tentang penyedia cloud adalah skill berikutnya yang dibutuhkan oleh cloud engineer. Hal ini menjadi penting sebagai dasar pemahaman dalam meningkatkan komunikasi dan pengetahuan antara pihak penyedia cloud dengan perusahaan.

8. Layanan Web

Terakhir, skill yang wajib dimiliki adalah tentang layanan web dan user interface pemrograman aplikasi. Pengertian pada XML, SOAP, SWDL, UDDI, dan tentang perekayasaan API juga dibutuhkan pada skill layanan web ini.

 

Tips Menjadi Cloud Engineer

Menjadi seorang Cloud Engineer yang baik memerlukan keterampilan teknis yang solid, pengalaman praktis, sertifikasi yang relevan, dan kemampuan untuk menghadapi wawancara teknis. Berikut adalah empat tips untuk menjadi seorang Cloud Engineer yang sukses:

1. Kembangkan keterampilan yang relevan

Sebagai seorang Cloud Engineer, Anda harus memiliki keterampilan teknis yang relevan dengan spesialisasi teknis seperti sistem, jaringan, dan basis data. Anda harus memahami sistem operasi seperti Windows dan Linux, serta kemampuan teknis pada tools dan platform cloud computing yang tersedia di pasar.

2. Membangun pengalaman langsung

Pengalaman langsung dalam membangun sistem komputasi berbasis cloud sangat penting. Anda dapat mencoba pengalaman praktis dengan terlibat dalam proyek-proyek kecil atau menjadi asisten dalam proses pembangunan kerangka komputasi awan. Ini akan membantu Anda memahami cloud computing secara praktis dan juga menambah portofolio Anda, seperti Virtual Private Cloud (VPC) dari AWS.

3. Sertifikasi

Sertifikasi dapat membantu memperkuat pengetahuan dan keterampilan teknis Anda sebagai Cloud Engineer. Beberapa sertifikasi yang relevan untuk Cloud Engineer meliputi Microsoft Azure Fundamentals AZ-900. Dengan memiliki sertifikasi yang relevan, Anda dapat membuktikan kemampuan teknis Anda dalam cloud computing kepada calon pengguna jasa Anda.

4. Persiapkan diri untuk wawancara

Setelah memenuhi tiga hal di atas, Anda harus mempersiapkan diri untuk wawancara teknis. Anda harus mampu menjelaskan hal-hal rumit terkait praktik teknis cloud computing dengan kalimat sederhana dan penjelasan lugas. Persiapkan diri Anda dengan baik, praktik wawancara teknis dengan teman atau mentor, dan pastikan Anda memiliki kemampuan untuk berbicara dengan percaya diri dan jelas.

Itulah tadi informasi tentang pengertian, jenis, dan skill yang diperlukan cloud engineer. Semoga informasi ini membantu Anda yang sedang mencari tahu tentang dunia cloud engineer.